Rumah Adat Bandar Lampung Adalah
Memiliki beberapa bagian
Rumah adat Nuwo Sesat memiliki beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti pusiban, serambi, ruang tetabuhan, ruang gajah merem, ijen gladak, dan tebik tengah.
Pusiban digunakan sebagai tempat musyawarah, serambi digunakan untuk mengadakan pertemuan kecil, tetabuhan menyimpan alat, ruang gajah merem sebagai tempat istirahat, ijen gladak untuk tangga masuk dengan atap, serta tebik tengah yang digunakan untuk tempat tidur anak.
Pondasi rumah adat dari batu
Rumah adat Lampung memiliki desain seperti rumah kayu panggung, namun rumah ini juga menggunakan pondasi dari batu.
Rumah adat Nuwo Sesat memiliki pondasi batu berbentuk persegi dan sangat berbeda dengan rumah biasa yang biasanya berbentuk cakar ayam dan membutuhkan proses yang panjang.
Pondasi ini disebut umpak batu, memiliki tiang penyangga sejumlah 25 buah dengan tiang induk 20 buah.
Bertahan saat Letusan Krakatau
Dalam penelitian berjudul Rumah Tradisional Lamban Pesagi Lampung Barat, diceritakan bahwa pada abad ke-19, Gunung Krakatau meletus dan mengakibatkan banyak bangunan porak poranda hingga memakan ribuan korban jiwa.
Namun, terdapat rumah adat yang hanya mengalami sedikit kerusakan dan struktur bangunannya masih utuh.
Rumah adat yang masih kokoh tersebut ialah rumah adat Lamban Dalom dari Marga Balak di Kabupaten Lampung Barat.
Padahal, usia bangunan tersebut hampir 100 tahun.
Bahkan, sebagian besar rumah adat Nuwo Sesat pun hingga kini adalah bangunan asli yang sudah dibangun sejak sebelum abad ke-19.
Bagian-bagian Rumah Nuwo Sesat
Melansir dari Mengenal Seni dan Budaya & Indonesia (2012) karya R. Rizky , T.Wibison, Nuwo Sesat berbentuk panggung dan terbuat dari kayu.
Salah satu ciri khas Nuwo Sesat ialah adanya lambang burung Garuda sebagai simbol marga masyarakat Lampung.
Rumah adat Lampung Nuwo Sesat ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni:
Anjungan adalah serambi yang digunakan sebagai tempat pertemuan kecil.
Sedangkan pusiban merupakan ruang dalam rumah yang digunakan sebagai tempat bermusyawarah atau pertemuan resmi.
Ruang tetabuhan merupakan tempat menyimpan alat musik tradisional.
Ruangan ini digunakan untuk tempat istirahat untuk para penyimbang.
Ijan geladak adalah tanggal yang terletak di depan rumah dan dilengkapi dengan atap rumah adat yani Rurung Agung.
Baca Juga: Museum Lampung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuknya
Rumah Adat Lampung Berdasarkan Jenisnya
Reporter: Ajeng Monika Selis|
Editor: Alam Islam|
Rumah adat Lampung Nuwo Sesat. ILUSTRASI/FOTO YOUTUBE ID Info--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Setiap daerah yang ada di Indonesia pasti memiliki suku dan kebudayaan tersendiri.
Daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke mestilah memiliki keunikan baik dalam pakaian hingga rumah adat.
Salah satunya adalah rumah adat dari Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung memiliki rumah adat yang dikenal sebagai ‘Sesat Agung’.
BACA JUGA: Kilas Balik Sejarah Peradaban Suku Lampung
Rumah adat ‘Sesat Agung’ menjadi warisan dalam kebudayaan adat suku Lampung.
Biasanya rumah adat ‘Sesat Agung’ ini digunakan sebagai tempat pertemuan adat dalam melakukan musyawarah.
Namun demikian, rumah adat Lampung juga memiliki nama lain.
Nama-nama dari rumah adat Lampung disesuaikan dengan jenisnya.
BACA JUGA: Bukan Ladang Begal, Ini Ciri Sebenarnya Orang Asli Suku Lampung
Berdasarkan jenisnya, ada rumah adat Nuwo Sesat yang dikenal juga sebagai Sesat Balai Agung.
Secara terminologi, Nuwo Sesat diartikan sebagai sebuah balai atau gedung yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.
Adapun kegiatan yang dilakukan di dalam Nuwo Sesat disesuaikan dengan adat setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rumah adat Lampung ternyata bermacam-macam bentuk dan sebutannya. Ada nuwou sesat, rumah tradisional lamban pesagi, dan rumah adat sukadana. Seperti apa sih bentuk dan ciri-cirinya? Berikut ini pembahasannya.
Mengutip buku rumah adat di Indonesia oleh DC Tyas, rumah adat masyarakat Lampung disebut dengan nuwou sesat. Nuwou sendiri artiya rumah dan sesat berarti adat. Nuwou sesat ini berdiri di atas tiang yang megah. Dahulu, bangunan ini merupakan balai pertemuan adat, dan tempat untuk bermusyawarah bagi pada pemimpin warga. Oleh karenanya, nuwou sesat juga disebut dengan sesat balai agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R Rizky dan T Wibisono, yang menjadi ciri khas dari rumah ini adalah adanya lambang garuda yang menjadi marga dari masyarakat Lampung. Rumah ini juga digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan seperti musyawarah antar marga.
Memiliki Bangunan yang Bertingkat
Rumah adat Lampung memiliki konstruksi bangunan bertingkat atau rumah panggung.
Dibuat sedemikian rupa agar tuan rumah terhindar dari gangguan hewan buas, banjir, maupun sergapan musuh.
Selain itu, dalam aspek kesehatan, rumah panggung membantu sirkulasi udara jadi lebih baik dibandingkan rumah dengan tiang rendah.
Sehingga, udara di dalam rumah jadi lebih sejuk.
Tak hanya itu, cara ini juga efektif untuk membuat air terserap ke dalam tanah dengan baik untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
Baca Juga: Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya
Lamban Pesagi (Lampung Barat)
Mengutip laman Patrawidya Kemdikbud, rumah lamban pesagi merupakan rumah adat yang ditetapkan sebagai situs rumah tradisional Pesagi berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1992 oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Lamban Pesagi merupakan rumah tradisional masyarakat Lampung yang masih tersisa dan menjadi aset warisan budaya yang harus terus dijaga keberadaannya.
Ragam Penamaan Rumah Adat Lampung
Seperti yang sudah dikatakan di awal, rumah adat di Lampung memiliki sejumlah penyebutan, di antaranya lamban, nowou, dan lambahan. Lamban merupakan istilah nama yang banyak dipakai orang Lampung dari suku Saibatin atau dikenal dengan Lampung Pesisir. Sedangkan istilah nowou dan lambahan berasal dari masyarakat Lampung yang beradat Pepadun.
Baik lamban, nowou, maupun lambahan merupakan istilah untuk menyebut rumah tinggal biaya masyarakat Lampung.
Adapun untuk rumah adat Lampung dibagi menjadi dua jenis, yakni pesagi untuk rumah adat yang bentuknya persegi dan mahanyuk'an yang bentuknya persegi panjang. Masing-masing memiliki perbedaan yang unik dan menarik untuk diketahui, yang mana sudah kami bahas dalam ulasan di bawah ini.
Baca juga : 9 Rumah Adat Sumatera Utara yang Masih Lestari
Selain itu, Lampung memiliki rumah adat lambahan gedung yang juga dikenal dengan istilah bandar agung. Ada pula rumah adat yang ditujukan untuk tempat tinggal sementara dengan cukup banyak sebutan, di antaranya ialah anjung, sapeu, kepalas, kubu yang mana semuanya merupakan satu jenis rumah adat yang sama.
Ingin mengetahui seperti apa rumah adat yang namanya macam-macam itu? Simak terus sampai akhir!
Luasnya Mencapai 100 Meter
Tak ada aturan minimal maupun maksimal saat mendirikan rumah adat Nuwo Sesat.
Meski demikian, mayoritas rumah adat memiliki ukuran yang sangat luas.
Hal ini karena selain dijadikan tempat tinggal, rumah adat Lampung dijadikan tempat berkumpul dan bermusyawarah.
Tentunya semakin besar rumah yang dibuat, maka akan semakin lapang dan nyaman bagi penghuninya.
Maka tak heran jika luas rumah adat Lampung bisa mencapai 100 meter.
Baca Juga: Mengenal 5 Motif Batik Lampung dan Filosofi di Baliknya
Jika dilihat dari topografinya, Nuwo Sesat berbentuk rumah panggung karena kondisi alam,...
Rumah adat Lampung mungkin tidak sebanyak rumah adat dari daerah lain. Hanya saja, penyebutannya begitu banyak sehingga kerap dikira memiliki banyak variasi. Misalnya saja, lamban babak, nowou babak, dan lambahan babak adalah satu rumah adat yang sama.
Hal tersebut dikarenakan Lampung yang memiliki dua suku berbeda. Sehingga tercipta penamaan atau penyebutan yang berbeda dari setiap suku tersebut. Tentu masing-masing rumah adat suku Lampung ini tak kalah unik dan menarik dari suku daerah Sumatera lainnya.
Ketahui macam-macam rumah adat Lampung beserta penamaannya melalui ulasan lengkap di bawah ini.
Baca juga : 8 Pakaian Adat Lampung yang Berwarna-warni dan Mewah
Memiliki beberapa jenis
Rumah adat Nuwo Sesat juga memiliki beberapa jenis yang masing-masing berbeda.
Rumah adat Lampung Nuwo Sesat ini dibedakan sesuai fungsinya masing-masing. Terdapat beberapa jenis Nuwow Sesat yakni Balai Agung, Nuwo Balak, dan Nuwow Lunik.
Mengenal Rumah Adat Sulawesi Utara dari Bentuk, Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya